otak ini mula pecah
meleleh leleh darah mengalir
titik demi titik
warna merah itu jatuh
isi isi otak terkeluar
dari muka layu yang kuyu
muka seorang gadis
gadis genit
matanya sudah sembab hitam
meleweh menjatuh
pucat lesi itu biasa
serabai
bahu makin berat
tampung itu ini
tampung beban yang kalau difikirkan
hanya sekecil hama
dari beban yang Yang Tua pikul
bahu makin berat
tampung macam macam
dosa pahala
jalan seret kaki
makan pejam mata
otak sakit dicucuk cucuk
jiwa entah mana hilang
hmm
penat
kapan seksa ini habis
mahu dijahit otak tadi
untuk hari lain
No comments:
Post a Comment